Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang
untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian
adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran
dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan
pula dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk
tulisan yang teratur.
Berdasarkan tujuannnya, jenis karangan dibagi dalam
jenis-jenis berikut ini:
Karangan narasi: Karangan narasi adalah karangan yang
menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca
seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan itu.
Karangan deskripsi: Karangan deskripsi adalah karangan yang
menggambarkan sebuah objek dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-olah
melihat sendiri objek yang digambarkan itu.
Karangan eksposisi: Karangan eksposisi adalah karangan yang
memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi dan pengetahuan dengan
sejelas-jelasnya. Dikemukakan data dan fakta untuk memperjelas pemaparan.
Karangan argumentasi: Karangan argumentasi adalah karangan
yang bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca meyakini
kebenaran itu. Pembuktian memerlukan data dan fakta yang meyakinkan.
Karangan persuasi: Karangan persuasi adalah karangan yang
bertujuan untuk mempengaruhi pembaca. Karangan ini pun memerlukan data sebagai
penunjang.
Ciri-ciri karangan
1. Berisi hal-hal
yang bermanfaat
Karangan yang bisa memenuhi kebutuhan pembaca akan dapat
penghargaan masyarakat. Sangat mungkin karangan itu tidak begitu mendalam,
tetapi memberikan manfaat langsung bagi pembaca.
2. Pengungkapan
jelas
Pengungkapan yang jelas dapat ditandai dengan mudahnya
sebuah karangan dicerna atau dipahami pembaca. Dengan pengungkapan yang semakin
jelas, sebuah tulisan akan semakin mudah diikuti.
3. Penciptaan
kesatuan dan pengorganisasian
Karangan yang mampu menciptakan kesatuan dan sekaligus terorganisasi
dengan baik ditandai oleh mudahnya pembaca memahami karangan. Sebaiknya
karangan langsung menjelaskan inti permasalahan dan tidak berbelit-belit.
4. Efektif dan
efisien
Yang dimaksud dengan efektif dan efisien adalah pengungkapan suatu maksud dengan
mengutamakan efisiensi dan efektifitas, yaitu dengan menggunakan kalimat dan
kata-kata yang ringkas, namun dapat menjangkau makna yang luas.
5. Ketepataan
penggunaan bahasa
Karangan yang baik juga ditentukan oleh penggunaan bahasa.
Penggunaan bahasa yang baik dan benar akan meningkatkan bobot karangan. Hal
yang tercakup di dalamnya adalah kesanggupan pengarang untuk memenuhi berbagai
kaidah berbahasa Indonesia secara tepat. Pembentukan kata, penyusunan kelompok
kata, penyusunan kalimat, serta penguasaan ejaan dan tanda baca harus memadai.
6. Ada variasi
kalimat
Variasi yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam
karangan adalah penyusunan kalimat panjang dan pendek secara berselang-seling.
7. Vitalitas
Karangan yang baik biasanya penuh tenaga dan kaya dengan
potensi. Kandungan kekuatan dalam karangan itu menjadikan pembaca merasa bahwa
si penulis hadir di dalam karangan yang ditulisnya.
8. Cermat
Karangan yang baik memperahatikan masalah kecermatan.
Hal-hal kecil, seperti titik dan koma tidak boleh dianggap sepele apalagi
diabaikan. Kecermatan juga sangat diperlukan ketika memilih kata maupun
menyusun kalimat.
9. Objektif
Mengarang adalah mengungkapkan sesuatu secara jujur, tidak
dimuati emosi, dan realistis. Pengungkapan harus runtut dan teratur. Selain
itu, uraian harus mencerminkan bahwa pengarang benar-benar menguasai dan
menghayati permasalahan yang diuraikannya.
Langkah-langkah membuat karangan yang baik:
1. Menentukan tema dan judul
sebelum anda mau melangkah yang pertamakali dipikirkan
adalah mau kemana kita berjalan? lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis?
Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang
mendasari suatu karangan. sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala
karangan. kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang
diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi
karangan yang akan ditulis.
tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. semakin
banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan
memperlancar penulis memperoleh tema.
namun, bagi pemula (yang belum berpengalaman seperti saya)
perlu memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah
dikembangkan. diantaranya :
a. jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas
(soalnya ngak bakal selesai)
b. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita
kembangkan.
c. Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan
mudah kita peroleh. (kalo sulit gimana mau ngerjain. jelas?)
kadang memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu
sesuai dengan syarat2 diatas. ya contohnya pas lomba mengarang, tema sudah
disediakan sebelumnya dan kita hanya bisa memakainya. ya sudahlah takperlu
disesali..
ketika tema sudah didapatkan, perlu diuraikan atau membahas
tema menjadi suatu bentuk karangan yang terarah dan sistematis. salah satu
caranya dengan menentukan judul karangan. judul yang baik adalah judul yang
dapat menyiratkan isi keseluruhan karangan kita. cukup!!!…
2. Mengumpulkan bahan
udah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda?
sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam
menunjukkan eksistensi tulisan. bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan
kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. buat apa ide muluk2
kalau tidak diperlukan. perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan.
untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah
tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. hal
ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan,
penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. banyak
cara memngumpulkannya, masing2 penulis mempunyai cara masing2 sesuai juga
dengan tujuan tulisannya.
3. menyeleksi bahan
Udah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang
akan dibawa? agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan2 yang
sesuai dengan tema pembahasan. polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi
bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini
petunjuk2 berikut ini:
1. catat hal penting semampunya
2. jadikan membaca sebagai kebutuhan (iqra’ !..)
3. Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan2 ilmiah. (bertanya
pada orang yang lebih berpengalaman dan wawasan lebih luas sangat membantu
dalam mempermudah penulisan yakin.. asli lho…!!)
4. Membuat kerangka
bekal ada, terpilih lagi, terus melangkah yang mana dulu?
perlu kita susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis
tidak hilang atau melebar ditengah jalan. kerangka karangan menguraikan tiap
topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.
kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau
uraian per bab. kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu2 dapat
berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
berikut fungsi kerangka karangan :
a. memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan
sistematis
b. memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan
c. membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak
penting
tahapan dalam menyusun kerangka karangan :
a. mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon
pikiran (diagram yang menjelaskan gagasan2 yang timbul)
b. mengatur urutan gagasan.
c. memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab
d. membuat kerangka yang terperinci dan lengkap
kerangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan
logis. soalnya bila terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses
pengembangan karangan. (karangan tidak mengalir)
5. mengembangkan kerangka karangan
proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada
penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita tulis. jika benar2 memahami
materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan
nyata. terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam
menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan.
pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan
pokok permasalahan yang lain. untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan
terarah. alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat. semakin
sistematis, logis dan relevan pada tema yang ditentukan, semakin berbobot pula
tulisan yang dihasilkan.
Berikut ini merupakan salah 1 contoh karangan:
LIBURAN KE YOGYA
Liburan sekolah thn yang lalu saya tdk pergi kemana – mana
disebabkan kebetulan ibu tengah sakit. Dalam liburan sekolah thn ini, kami
sekeluarga memastikan buat berlibur ke Yogya. Yogya termasuk salahsatu lokasi
dimana secara geografis letaknya berbatasan dgn jawa tengah. Yogya yg pemimpin
pemerintahannya adalah Sultan tersebut termasuk suatu lokasi dimana kaya atas
lokasi wisata serta kuliner. Yogya pula termasuk kota pelajar disebabkan hadir
banyak sekali sekolah serta perguruan tinggi disini sehingga Yogya ramai dihuni
oleh para pendatang yg menuntut ilmu disini.
Kami ada di Yogya kurang lebih selama 3 hari. Selama 3 hari
itu kami emndatangi banyak lokasi. Dimulai dari daerah Ujung utara Yogya, kami
mendatangi objek wisata erupsi merapi, suasana hawa sejuk nan dingin kaliurang,
menyambangi lokasi museum Ulen Sentalu, hingga ke ujung selatan Yogya dimana
berupa kawasang pantai parangtritis, desa wisata kasongan, serta pasar seni
gabusan. Sebagai urusan kuliner, kami pun mengetes banyak jenis kuliner khas
daerah Yogya. Diawali dari pecel depan pasar bringharjo, beraneka ragam gudeg
di Wijilan, bakmi jowo yang berada di kawasan alun-alun utara, hingga mengetes
makanan belalang goreng khas Wonosari Gunung Kidul.
Banyak kenangan dan pengalaman dahsyat yg kami peroleh
selama kami berada di daerah Yogya. Hilang sudah lelah serta stress
sekembalinya kami dari Yogya. Bermacam rupa oleh-oleh bakal kami bagikan ke
family, kawan, serta sahabat. Dimulai dari batik, bakpia, hingga aneka makanan
tradisonal dimana menjadi oleh-oleh khas Yogya sudah kami borong serta dikemas
teratur di dalam bagasi mobil. Yogya..kami tentu balik, suatu masa nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
==================| Mohon Memberikan Komentar yang Baik :) |==================