Translate

Sabtu, 03 Mei 2014

Teori Perbedaan Karangan Beserta Contoh Karangan

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.

Berdasarkan tujuannnya, jenis karangan dibagi dalam jenis-jenis berikut ini:

Karangan narasi: Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan itu.

Karangan deskripsi: Karangan deskripsi adalah karangan yang menggambarkan sebuah objek dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu.

Karangan eksposisi: Karangan eksposisi adalah karangan yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya. Dikemukakan data dan fakta untuk memperjelas pemaparan.

Karangan argumentasi: Karangan argumentasi adalah karangan yang bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca meyakini kebenaran itu. Pembuktian memerlukan data dan fakta yang meyakinkan.

Karangan persuasi: Karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca. Karangan ini pun memerlukan data sebagai penunjang.

Ciri-ciri karangan

1.      Berisi hal-hal yang bermanfaat
Karangan yang bisa memenuhi kebutuhan pembaca akan dapat penghargaan masyarakat. Sangat mungkin karangan itu tidak begitu mendalam, tetapi memberikan manfaat langsung bagi pembaca.

2.       Pengungkapan jelas
Pengungkapan yang jelas dapat ditandai dengan mudahnya sebuah karangan dicerna atau dipahami pembaca. Dengan pengungkapan yang semakin jelas, sebuah tulisan akan semakin mudah diikuti.

3.      Penciptaan kesatuan dan pengorganisasian
Karangan yang mampu menciptakan kesatuan dan sekaligus terorganisasi dengan baik ditandai oleh mudahnya pembaca memahami karangan. Sebaiknya karangan langsung menjelaskan inti permasalahan dan tidak berbelit-belit.

4.      Efektif dan efisien
Yang dimaksud dengan efektif dan efisien  adalah pengungkapan suatu maksud dengan mengutamakan efisiensi dan efektifitas, yaitu dengan menggunakan kalimat dan kata-kata yang ringkas, namun dapat menjangkau makna yang luas.

5.      Ketepataan penggunaan bahasa
Karangan yang baik juga ditentukan oleh penggunaan bahasa. Penggunaan bahasa yang baik dan benar akan meningkatkan bobot karangan. Hal yang tercakup di dalamnya adalah kesanggupan pengarang untuk memenuhi berbagai kaidah berbahasa Indonesia secara tepat. Pembentukan kata, penyusunan kelompok kata, penyusunan kalimat, serta penguasaan ejaan dan tanda baca harus memadai.

6.      Ada variasi kalimat
Variasi yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam karangan adalah penyusunan kalimat panjang dan pendek secara berselang-seling.

7.      Vitalitas
Karangan yang baik biasanya penuh tenaga dan kaya dengan potensi. Kandungan kekuatan dalam karangan itu menjadikan pembaca merasa bahwa si penulis hadir di dalam karangan yang ditulisnya.

8.      Cermat
Karangan yang baik memperahatikan masalah kecermatan. Hal-hal kecil, seperti titik dan koma tidak boleh dianggap sepele apalagi diabaikan. Kecermatan juga sangat diperlukan ketika memilih kata maupun menyusun kalimat.

9.      Objektif
Mengarang adalah mengungkapkan sesuatu secara jujur, tidak dimuati emosi, dan realistis. Pengungkapan harus runtut dan teratur. Selain itu, uraian harus mencerminkan bahwa pengarang benar-benar menguasai dan menghayati permasalahan yang diuraikannya.

Langkah-langkah membuat karangan yang baik:

1. Menentukan tema dan judul
sebelum anda mau melangkah yang pertamakali dipikirkan adalah mau kemana kita berjalan? lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis? Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan. sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis.
tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. semakin banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan memperlancar penulis memperoleh tema.
namun, bagi pemula (yang belum berpengalaman seperti saya) perlu memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan. diantaranya :

a. jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas (soalnya ngak bakal selesai)
b. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
c. Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh. (kalo sulit gimana mau ngerjain. jelas?)

kadang memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu sesuai dengan syarat2 diatas. ya contohnya pas lomba mengarang, tema sudah disediakan sebelumnya dan kita hanya bisa memakainya. ya sudahlah takperlu disesali..
ketika tema sudah didapatkan, perlu diuraikan atau membahas tema menjadi suatu bentuk karangan yang terarah dan sistematis. salah satu caranya dengan menentukan judul karangan. judul yang baik adalah judul yang dapat menyiratkan isi keseluruhan karangan kita. cukup!!!…

2. Mengumpulkan bahan
udah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. buat apa ide muluk2 kalau tidak diperlukan. perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan.
untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. hal ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. banyak cara memngumpulkannya, masing2 penulis mempunyai cara masing2 sesuai juga dengan tujuan tulisannya.

3. menyeleksi bahan
Udah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa? agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan2 yang sesuai dengan tema pembahasan. polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk2 berikut ini:
1. catat hal penting semampunya
2. jadikan membaca sebagai kebutuhan (iqra’ !..)
3. Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan2 ilmiah. (bertanya pada orang yang lebih berpengalaman dan wawasan lebih luas sangat membantu dalam mempermudah penulisan yakin.. asli lho…!!)

4. Membuat kerangka
bekal ada, terpilih lagi, terus melangkah yang mana dulu? perlu kita susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar ditengah jalan. kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.
kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu2 dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
berikut fungsi kerangka karangan :
a. memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis
b. memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan
c. membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting

tahapan dalam menyusun kerangka karangan :
a. mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang menjelaskan gagasan2 yang timbul)
b. mengatur urutan gagasan.
c. memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab
d. membuat kerangka yang terperinci dan lengkap

kerangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis. soalnya bila terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan. (karangan tidak mengalir)

5. mengembangkan kerangka karangan
proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita tulis. jika benar2 memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan.
pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah. alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat. semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang ditentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan.

Berikut ini merupakan salah 1 contoh karangan:

LIBURAN KE YOGYA

Liburan sekolah thn yang lalu saya tdk pergi kemana – mana disebabkan kebetulan ibu tengah sakit. Dalam liburan sekolah thn ini, kami sekeluarga memastikan buat berlibur ke Yogya. Yogya termasuk salahsatu lokasi dimana secara geografis letaknya berbatasan dgn jawa tengah. Yogya yg pemimpin pemerintahannya adalah Sultan tersebut termasuk suatu lokasi dimana kaya atas lokasi wisata serta kuliner. Yogya pula termasuk kota pelajar disebabkan hadir banyak sekali sekolah serta perguruan tinggi disini sehingga Yogya ramai dihuni oleh para pendatang yg menuntut ilmu disini.

Kami ada di Yogya kurang lebih selama 3 hari. Selama 3 hari itu kami emndatangi banyak lokasi. Dimulai dari daerah Ujung utara Yogya, kami mendatangi objek wisata erupsi merapi, suasana hawa sejuk nan dingin kaliurang, menyambangi lokasi museum Ulen Sentalu, hingga ke ujung selatan Yogya dimana berupa kawasang pantai parangtritis, desa wisata kasongan, serta pasar seni gabusan. Sebagai urusan kuliner, kami pun mengetes banyak jenis kuliner khas daerah Yogya. Diawali dari pecel depan pasar bringharjo, beraneka ragam gudeg di Wijilan, bakmi jowo yang berada di kawasan alun-alun utara, hingga mengetes makanan belalang goreng khas Wonosari Gunung Kidul.


Banyak kenangan dan pengalaman dahsyat yg kami peroleh selama kami berada di daerah Yogya. Hilang sudah lelah serta stress sekembalinya kami dari Yogya. Bermacam rupa oleh-oleh bakal kami bagikan ke family, kawan, serta sahabat. Dimulai dari batik, bakpia, hingga aneka makanan tradisonal dimana menjadi oleh-oleh khas Yogya sudah kami borong serta dikemas teratur di dalam bagasi mobil. Yogya..kami tentu balik, suatu masa nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

==================| Mohon Memberikan Komentar yang Baik :) |==================