Proposal adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk
rancangan kerja (KBBI, 2002), perencanaan secara sistematis, matang dan teliti
yang dibuat oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian, baik penelitian di
lapangan (field research) maupun penelitian di perpustakaan (library research).
Keterampilan menulis proposal perlu dimiliki setiap insan berpendidikan agar
mereka terbiasa berpikir sistematis-logis sebagaimana di dalam langkah-langkah
penulisan proposal.
Proposal adalah usulan rencana kegiatan. Kata proposal
berasal dari bahasa Inggris to propose yang artinya mengajukan. Dengan demikian
pengertian proposal memiliki arti sederhana sebagai suatu bentuk pengajuan atau
permohonan, penawaran baik berupa ide, gagasan, pemikiran, maupun rencana
kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan ijin, persetujuan, dana, dan lain
sebagainya (Hariwijaya, 2005:12-13). Sebagai bentuk pengajuan, proposal
bernilai penting dan strategis karena merupakan awal yang menentukan
keberhasilan suatu rencana program (usaha atau kegiatan). Karenanya, banyak
orang atau lembaga menjadikan proposal sebagai "senjata ampuh" untuk
menunjukkan apa saja ide, rencana kegiatan (usaha), dan program yang ditawarkan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Fungsi Proposal
Proposal merupakan sarana komunikasi tertulis yang digunakan
untuk mendapatkan usaha baru atau memperbaharui dan meningkatkan hubungan
bisnis yang telah berjalan. Suatu perusahaan atau lembaga menerbitkan proposal
untuk menawarkan jasa atau produk dengan mengacu pada permintaan pengajuan
proposal yang menyebutkan spesifikasi produk atau jasa yang diinginkan oleh
pihak pembeli. Permintaan pengajuan proposal menyebutkan semua persyaratan yang
harus dipenuhi dalam jangka waktu yang harus ditepati oleh pihak pemasok
sehingga hubungan bisnis kedua pihak dapat terwujud.
Proposal juga dapat berupa catatan transaksi antara pemasok
dan perusahaan yang telah menjalin hubungan bisnis dan kedua pihak telah
menyetujui perjanjian untuk bekerja sama sebelum proposal ditulis. Meskipun
hubungan bisnis kedua pihak telah berjalan dengan baik, proposal harus tetap dibuat
dan diaujukan untuk bahan peninjauan dan pertimbangan tentang hubungan bisnis
antara perusahaan pemasok dan perusahaan penjual.
Proposal dapat diajukan berdasarkan permintaan pihal lain,
dan dapat pula dibuat atas inisiatif pihak perusahaan, organisasi, atau
lembaga..
1. Proposal berdasarkan permintaan klien.
Proposal ini dibuat atas permintaan pihak klien atau
konsumen yang memesan untuk dibuatkan produk tertentu. Permintaan biasanya
dinyatakan dalam bentuk request for proposal atau permintan proposal.
Pada saat menerima permintan prosal ini, mnajemen hrus
menyatakan minat terhadap pekerjaan tersebut dan memikirkan kemungkinan untuk
dapat memperoleh barang yang ditawarkan. Perusahaan meninjau persyartan,
menetapkan lingkungan pekerjaan, metode dan prosedur yang digunakan, dan
perkiraan waktu yang diperlukan, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, dan biaya
yang harus disediakan. kemudian semua dituliskan dalam proposal untuk merespons
dengan cermat dan perhitungan yang tepat pada setiap permintaan yang diajukan
dalam permintaan proposal. proposal disusun dimulai dengan pembukaan pada bab
pertama yang menytakn tujuan proposal, menetapkan lingkup pekerjaan, menyajikan
latar belakang informasi, dan menerangkan btasan-batasan yang mungkin
diterapkan dlam kontrak. Badan proposal, yang merupakan bagian pokok,
menyebutkan rincian tentang upaya dan spesifikasi yang dipersiapkan untuk mengantisipasi
berbagai kemungkinan yang terjadi. sedangkan bagian uraian meliputi metode,
jadwal, fasilitas, perlengkpan, tenaga kerja, dan biaya yang akan digunakan
dalam kontrak. Bagian akhir biasnya berupa ringkasan pokok proposal dan meminta
keputusan dari konsumen.
2. Proposal berdasarkan Inisiatif
Proposal ini dibuat berdasarkan inisiatif perusahaan yang
bertujuan untuk mendapatkan konsumen atau mencari biaya untuk pengembangan
perusahaan. Proposal ditulis tidak berdasarkan permintaan dari konsumen atau
klien.proposal ini biasanya berisi penjelasan tentang alasan yang memotivasi
pihak penerima agar mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan tujuan
proposal. Sebagai contoh, perguruan tinggi yang mencari dana untuk membiayai
penelitian atau riset ilmiah terhadap sesuatu hal, dan untuk meyakinkan
perusahaan proposal harus menunjukkan srgi manfaat hasil riset tersebut
Manfaat Proposal:
• Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
• Menjelaskan secara tidak langsung kepada
pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan
tersebut.
• Untuk meyakinkan para donatur/ sponsor agar
mereka memberikan dukungan material maupun
finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah
direncanakan.
Proposal terdiri dari komponen-komponen antara lain :
1. Bagian Pembukaan
Bagian ini terdiri dari sampul, hlaman judul, daftar isi,
dan daftar ilustrasi yang sama dengan yang diterapakan pada laporan. Tetapi ,
pada bagian pembukaan lainnya terdapat beberapa perbedaan sebagai berikut :
a. Salinan atau foto kopi permintaan proposal, sebagai
pengganti surat kuasa, salinan atau fotokopi ini yang berupa surat atau memo
permintaan proposal untuk proyek tertentu digunakan sebagai pengganti surat
kuasa.
b. Surat pengantar, jika proposal dibuat berdasarkan permintaan
klien atau pihak konsumen, surat pengantar ditulis dengan menggunakan pola
surat pemberitahuan, dan apabila proposal dibuat atas dasar inisiatif perlu
disertai surat pengantar yang bernada persuasif.
2. Teks Proposal
Teks proposal berfungsi “membujuk” konsumen atau klien agar
mengikat kontrak dengan pihak perusahaan atau lembaga yang mengajukan proposal,
dan menyebutkan persyaratannya. Bagian ini terdiri atas :
a. Pembukaan, ditulis dengan berorientasi pada audiens,
pihak yng membaca proposal. Jika proposal disusun berdasarkan permintaan klien,
pembukaan harus mengacu pada permintaan proposal, jika hal ini tidak dilakukan
maka proposal harus menyebutkan faktor-faktor yang merupakan alasan pengujian
proposal.
b. Inti Proposal, bagian yang menguraikan tujuan pengajuan
proposal yang mencakup informasi antar lain : pendekatan yang diusulkan,
rencana kerja, pernyataan kualifikasi, dan biaya.
3. Susunan Isi Proposal
Isi proposal yang disusun dengan baik terdiri dari tiga
bagian yang panjangnya dapat disesuaikan dengan tujua. Bagian tersebut antara
lain :
a. Bagian depan, menunjukkan bahwa pihak yang mengajukan
proposal memahami kebutuhan konsumen, menyatakan maksud dan tujuan pelaksanaan
pekerjaan dan hasil yang dapat diperoleh, mendorong minat untuk segera
mengambil keputusan.
b. Bagian inti, diagram yang menunjukkan setiap
tahapanpekerjaan, jadwal pelaksanaan tahapan pekerjan, rincian keterangan
hasil, prnyelesaian dan keuntungan.
c. Kesimpulan, pengalaman dan kapabilitas perusahan,
prosedur untuk pemanfaatan jasayang diberikan, kesimpulan yang mengarah pada
penyerahan pekerjaan.
Secara umum proposal dapat dibedakan menjadi 4 jenis:
1. Proposal bisnis. Sesuai dengan namanya, proposal ini
berkaitan dengan usaha seseorang atau suatu kelompok.
Contohnya adalah proposal
pendirian usaha atau proposal kerjasama antar dua perusahaan.
2. Proposal proyek, mengacu pada dunia kerja, berisikan
serangkaian rencana dalam sektor bisnis atau komersil.
Contohnya, proposal
proyek perumahan.
3. Proposal penelitian. Merupakan pengajuan kegiatan
penelitian. Sering digunakan dalam kegiatan akademisi seperti penelitian untuk
pembuatan skripsi, tesis, dsb.
4. Proposal kegiatan/ event adalah pengajuan rencana sebuah
kegiatan yang dilakukan oleh satu individu atau kelompok.
Contohnya adalah
proposal kegiatan 17 Agustusan.
Sistematika Penulisan Proposal Penelitian:
1. Latar Belakang Masalah
Teknik penulisan Latar Belakang Permasalahan dalam
penelitian dimulai dari pengungkapan secara sistematis deskripsi masalah secara
makro pada tingkat global menuju permasalahan yang bersifat mikro yang terjadi
di lokasi penelitian. Penulisan masalah ini dilakukan dengan memaparkan
variabel terikat (dependent) sebagai pokok pikiran utama dan variabel bebas
(independent) sebagai pokok pikiran penjelas. Unsur pokok yang harus ada dalam
penulisan Latar Belakang Permasalahan adalah perlunya menonjolkan bahwa masalah
itu sangat penting untuk diatasi dan menarik untuk diteliti. Pada dasarnya
tehnik menulis latar belakang harus memenuhi syarat-syarat di bawah ini :
a. Hal-hal yang ideal/normative/harapan
b. Actual-fenomena yang teramati
c. Adakah kesenjangan
d. Masalah utama
e. Konsekuensi apa yang muncul bila masalah tersebut
dibiarkan
f. Dimana hal itu terjadi
g. Intervensi apa yang relevan
2. Batasan Masalah
Batasan-batasan dalam suatu penelitian diperlukan agar ruang
lingkup masalah tidak meluas. Batasan-batasan ini terkait dengan keterbatasan
dana, waktu, tenaga, pengumpulan data dan analisisnya, serta relevansi
kualifikasi peneliti dengan permasalahan yang akan dibahasnya. Pada intinya
seorang peneliti berwenang memberikan batasan-batasan demi terlaksananya dan
terselesaikannya sebuah proses penelitian. Batasan-batasan ini tentunya juga
berpengaruh pada proses generalisasi dari hasil penelitiannya. Cara membatasi
masalah antara lain:
a. Membatasi (memilih satu atau dua) masalah yang akan
diteliti (pilih satu atau dua dari yang sudah diidentifikasi)
b. Menegaskan pengertiannya
c. Memaparkan data-data yang memberikan gambaran lebih rinci
3. Perumusan Masalah
Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti.
Uraikan pendekatan atau konsep untuk menjawab masalah yang diteliti, hipotesis
yang akan diuji, atau dugaan yang akan dibuktikan. Dalam perumusan masalah
dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian.
Uraian perumusan masalah tidak perlu dalam bentuk pertanyaan.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan pada dasarnya merupakan pernyataan tentang apa yang
menjadi harapan, atau sesuatu yang ingin diketahui. Pernyataan tersebut
merupakan hal-hal yang ingin dilakukan peneliti dalam penelitiannya. Perumusan
Tujuan penelitian, dibuat dengan mengacu pada masalah/pertanyaan penelitian.
Dengan demikian, antara tujuan dan masalah penelitian saling terkait. Teknik
penulisannya, Tujuan penelitian dirumuskan dengan kalimat pasif, karena tujuan
merupakan pernyataan kondisi yang akan dicapai. Dalam penulisan proposal
penelitian, Tujuan penelitian biasanya dibedakan menjadi Tujuan umum dan
khusus. Tujuan umum, berisi tentang hal yg akan dicapai pada akhir penelitian,
yaitu menjawab masalah penelitian. Sedangkan Tujuan khusus, berisi penjabaran
tentang hal yang akan dicapai untuk memenuhi/mencapai tujuan umum, yaitu merupakan
tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian.
5. Manfaat Penelitian
Uraikan manfaat hasil penelitian secara singkat dan jelas
untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi kebidanan, seni pemecahan
masalah, pengembangan institusi, profesi kebidanan dan kesehatan klien.
6. Kajian Pustaka / Landasan Teori
Usahakan pustaka terbaru, relevan dan asli, misalnya jurnal
ilmiah. Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan
mendasari penelitian yang dilakukan. Tinjauan pustaka menguraikan teori, temuan
dan bahan epenelitian lain yang diperoleh dari acuan pustaka, yang dijadikan
landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan. Uraian dalam tinjaun
pustaka dibawa untuk menyusun kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam
penelitian. Tinjauan pustaka mengacu pada Daftar Pustaka.
7. Metodologi Penelitian
Uraikan metode yang digunakan dalam penelitian secara rinci.
Uraian dapat meliputi variabel dalam penelitian, model yang digunakan,
rancangan penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data, cara
penafsiran hasil penelitian. Untuk mpenelitian yang menggunakan metode
kualitatif, dapat dijelaskan pendekatan yang digunakan, proses pengumpulan dan
analisis informasi, proses penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian.
8. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah sifat keadaan ( “attributes”) dari
sesuatu benda, orang, atau keadaan, yang menjadi pusat perhatian atau sasaran
penelitian. Sifat keadaan dimaksud bisa berupa sifat, kuantitas, dan kualitas
(benda, orang, dan lembaga), bisa berupa perilaku, kegiatan, pendapat,
pandangan penilaian, sikap pro-kontra atau simpati-antipati, keadaan batin,
dsb. (orang), bisa pula berupa proses dan hasil proses (lembaga).
9. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat
dilakukan dalam beberapa cara, diantaranya:
a. Wawancara, merupakan teknik pengumpulan data dengan
percakapan yang bertujuan untuk mendapatkan konstruksi langsung dari sumber
data
b. Diskusi kelompok,
c. Observasi, yakni melihat kondisi langsung lapangan yang
dapat menjadi data tambahan peneliti kualitatif dalam mengembangkan
penelitiannya. Umumnya teknik ini dipergunakan dalam penelitian etnografi
d. Review dokumen, dilakukan dalam sumber selain manusia,
seperti rekaman dan dokumen tertulis
Sementara dalam penelitian kuantitatif, teknik pengumpulan
data dapat diklasifikasikan diantaranya: a. survey
b. eksperimen
c. interview
10. Metode Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah analisa
data. Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa jenis analisa data,
diantaranya:
a. Descriptive summary
b. Descriptive statistic
c. Graphical representation
Sementara analisa data kuantitatif dapat dikategorikan dalam
tiga bentuk yakni:
a. Univariate, contohnya adalah distribusi frekuensi dan
pengukuran variasi
b. Bivariate, contohnya terlihat dalam penggunaan tabulasi
silang, scatter gram atau penggunaan asosiasi (lamba, gamma, beta dst)
c. Multivariate,contohnya terlihat melalui penggunaan
tabel-tabel presentase
11. Hasil Penelitian yang diharapkan
Uraikan kontribusi penelitian dalam pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni, pemecahan masalah pembangunan, atau
pengembangan kelembagaan.
12. Daftar Pustaka
Dalam penyusunan Daftar Pustaka dianjurkan, untuk
menggunakan Buku Petunjuk tentang itu. Demikian pula untuk penulisan pustaka di
dalam teks. Dengan menggunakan buku pedoman tidak hanya konsistensi penulisan
dapat dijaga tetapi sekaligus juga mencerminkan kualifikasi dari penulisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
==================| Mohon Memberikan Komentar yang Baik :) |==================