Translate

Minggu, 04 Mei 2014

Definisi Karangan Popular

Karangan popular atau karangan non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari – hari.

Pengertian Karangan Ilmiah Populer Menurut Sumber:

1.Amir dalam bukunya yang berjudul dasar- dasar Penulisan Karya ilmiah (tahun 2007;halaman 144) Beliau mengatakan bahwa “Karangan ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik yang sederhana mengenai hal- hal tentang kehidupan sehari- hari”.
                       
2.  Prof.Dr. Suhardjono dalam bukunya yang berjudul Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (tahun 2001;halaman 35) Beliau mengatakan bahwa “karangan ilmiah populer yaitu pengetahuan ilmiah yang disajikan dengan tampilan format dan bahasa yang lebih enak dibaca & dipahami, fakta yang disajikan harus tetap obyektif dan dijiwai dengan kebenaran dan metode berfikir keilmuan”.

3.      Aceng Hasani (ikhwal menulis;2005) Karangan ilmiah populer adalah karangan yang berisi tentang disiplin limu tetapi tidak mengikuti prosedur karya ilmiah dengan tujuan agar lebih mudah dipahami oleh berbagai golongan.
Itulah pengertian karangan ilmiah populer menurut 3 sumber, dan kami akan menjabarkan pengertian tersebut menurut pendapat kami sendiri. Karena pada dasarnya setiap manusia pastinya memiliki pendapat dan presepsi tersendiri. Dan inilah penjabaran pendapat kami:
Menurut Amir, dalam bukunya yang berjudul “Dasar- dasar Penulisan Karya Ilmiah”, perbedaan Karangan Ilmiah dan Kkarangan Ilmiah Populer berdasarkan bahan, penyajian, sikap penulis serta simpulan adalah sebagai berikut:


No
Perbedaan
Karangan Ilmiah
Karangan Ilmiah Populer
1
Bahan
Menyajikan fakta yang benar/ obyektif, dapat dibuktikan.
Menyajikan fakta obyektif, bisa juga fiktif.
2
Penyajian
Menggunakan bahasa baku (cermat, formal, dan lugas), sistematis (sesuai dengan kerja ilmiah), dan metode ilmiah.
Menggunakan bahasa yang cermat, tidak selalu formal tetapi tetap taat asas, disusun secara sistematis, tidak memuat hipotesis.
3
Sikap Penulis
Jujur (tidak melebih-lebihkan atau mengurangi sesuatu), objektif (tidak mengejar keuntungan pribadi).
Tidak memancing pertanyaan yang meragukan perasaan pembaca agar seolah-olah mereka menghindari sendiri.
4
Simpulan
Berdasarkan fakta dan bukan emotif.
Membiarkan fakta berbicara sendiri, sekalipun didahului dengan membimbing dan mendorong pembacanya untuk berpikir aplikasinya.
                            


Ciri – ciri karangan popular adalah:
1.      Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2.      Fakta yang disimpulkan subjektif
3.      Tidak memuat hipotesis
4.      Penyajian disertai dengan sejarah
5.      Gaya bahasa komotatuf
6.      Bersifat imajinatif
7.      Situasi didramatisir
8.      Bersifat persuasive

                     Bahasa dalam karangan popular melonggarkan aturan berbahasa ilmiah yang baku. Bahasa dalam karngan popular menggunakan kata – kata yang bermakna konotasi dan figurative, menggunakan istilah – istilah umum atu popular yang dipahami semua kalangan, dan menggunakan kalimat yang kurang efektif.

Menulis karya ilmiah populer, secara hakiki sama dengan menulis berbagai bentuk tulisan yang lain. 
Langkah-langkah yang harus ditempuh adalah:

1. Menentukan Tpoik
Sebelum menulis kita harus menentukan topik lebih dahulu. Topik adalah pokok pembicaraan yang mendasari tulisan dan menjiwai seluruh isi karangan.

2. Menentukan Tujuan
Tujuan penulisan harus ditetapkan sebelum karangan dikembangkan.  Dengan menyadari tujuan yang akan dicapai, berbagai data yang berdaya dukung untuknya harus dipersiapkan. Buku pendukung yang berteori tentang itu dicari dan beragam tulisan pada banyak majalah dan surat kabar dikumpulkan sebagai pembanding.

3. Mengumpulkan data.
Untuk mendukung tulisan, sejumlah data harus dikumpulkan. Tulisan ilmiah populer adalah jenis tulisan yang tergolong argumentatif, yakni tulisan yang harus didukung fakta dan data untuk pembuktian sesuatu sehingga dapat meyakinkan, mempengaruhi, dan mengubah sikap pembaca. Data yang telah kita selidiki dan ternyata akurat serta cocok untuk mendukung tulisan, dapat kita masukkan dan kita susun ke dalam kerangka karangan. 

Untuk mengumpulkan data dapat ditempuh dengan cara:
a. Mengingat-ingat kembali pengalaman yang telah dialami.
b. Mengadakan pengamatan dan penelitian di lapangan (Wawancara, diskusi, angket, dan lain-lain.
c. Membaca buku, majalah, artikel, dan sebagainya
d. Mengutip pendapat orang lain.
e. Mencari informasi dari orang yang berwenang, atau ahli dalam bidangya.

4. Menyusun Kerangka Karangan
Kerangka karangan merupakan rencana kerja yang memuat garis-garis besar atau susunan pokok pembicaraan sebuah karangan yang akan ditulis. Dengan kerangka karangan ini, tidak akan terjadi pembicaraan yang tumpang tindih pada bagian-bagian tertentu dan penyimpangan-penyimpangan topik dapat dihindarkan. Kerangka tidak disusun sekali jadi. Jika data berubah atau bertambah, kerangka pun akan berubah. Setelah kerangka disusun,perlu diuji dengan cara membuat pertanyaan seperti di bawah ini:
a. Sudahkah tujuan karangan dirumuskan dengan jelas?
b. Sudah jelaskah hubungan antar bagian karangan?
c. Sudah benarkah urutan bagian-bagian karangan mencerminkan pengembangan topik pusat secara logis dan sesuai dengan tujuan semula?
d. Sudah lengkapkah kerangka itu?
e. Dapatkah bagian pikiran yang ada dalam kerangka dikembangkan dengan rincian?

5. Mengembangkan Kerangka Karangan
Semua gagasan yang terorganisasikan dalam kerangka dan sudah dilengkapi dengan data yang menunjang, selanjutnya kita kembangkan dalam kalimat-kalimat yang efektif. Penyelesaian langkah kelima ini harus selalu berpedoman pada kerangka. Ide-ide baru yang mungkin mengganggu kelancaran logika, jangan dimasukkan ke dalam kerangka. Ide baru yang dapat menambah baik karangan dapat dimasukkan ke dalam kerangka. Jangan lupa apabila mengutip pendapat orang lain lewat bukunya, kita harus menyebut pengarangnya, tahun terbit, penerbit, dan halamannya.

6.Koreksi dan Koreksi
Setelah naskah selesai kita tulis, perlu kita koreksi. Koreksi dilakukan terhadap hal-hal berikut ini.
a. Isi:
Benarkah pengembangan kerangka sudah dilakukan dengan cermat dan memadai? ataukah perlu diubah, ditambah, atau dikurangi?
b. Kalimat:
Sudah efektifkah kalimat-kalimat yang kita gunakan dalam pengembangan paragraf?
c. Ejaan:
Sudah sesuaikah ejaan yang kita gunakan dengan ejaan yang berlaku?
Jika kesalahan sudah diperbaiki, kekurangan sudah ditambah, dan data yang kurang sudah dilengkapi, kita sampai pada langkah yang terakhir yaitu menulis naskah jadi.

7. Publikasi.
Publikasi dilakukan untuk memperoleh masukan. Masukan dapat berasal dari teman, dari kelompok kecil lingkungan sendiri, atau dari khalayak. Publikasi secara bertahap dapat dilakukan dari yang paling sederhana. Diawali dengan pemuatan tulisan pada majalah dinding, melalu buletin sekolah, sampai akhirnya dipublikasikan di Majalah atau surat kabar umum. Untuk Para guru Tarakanita dapat dipublikasikan di Majalah "Getar Tarakanita" atau di Website Tarakaniata. Akhirnya selamat berlatih menulis Ilmiah Populer, banyak manfaat yang bisa kita petik, baik dari segi finansial maupun pengembangan diri.

Tujuan Karangan Populer

Tujuan menulis karangan populer sekadar memberikan sumbangan pemikiran berdasarkan informasi atau wawasan penulisnya dan selanjutnya (lazimnya diharapkan) sebagai bahan wacana atau diskursus tentang topik itu bagi pembacanya. Materinya tidak selalu harus berdasarkan pada fakta-fakta empirik (penelitian), boleh juga dari hasil pengamatan atau perenungan (refleksi). Pembahasan dan analisis tidak perlu terlalu mendalam dan rinci, namun logika serta sistematika pemikiran harus tetap diperhatikan, agar pembaca dapat menangkap pesan sesuai dengan yang ingin disampaikan. Pembahasan dan analisisnya sedapat mungkin menggunakan kata-kata, istilah-istilah atau kalimat yang mudah dicerna dan sudah populer di masyarakat. Semua itu tidak harus secara ketat mengikuti “aturan main” penggunaan tata bahasa yang berlaku di dunia akademik (Wiyata,2008).

Manfaat Penyusunan bagi Penulis adalah:

Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
Memperoleh kepuasan intelektual;
Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

Terdapat beberapa tips atau cara untuk menulis tulisan populer, antara lain adalah (Jamaludin, 2006) :

Menulis populer adalah menulis untuk pembaca ‘awam’. Karena itu, berempatilah terhadap pembaca. Mudahkan urusan mereka dalam memahami tulisan kita, jangan mempersulit atau bahkan menyiksa pembaca.
Hindari istilah teknis dan jargon.
¨ Istilah teknis adalah istilah yang hanya dikenal dalam disiplin ilmu tertentu

Contoh: “Tiga Primata Endemik Indonesia Lahir di TSI Cisarua Bogor”

¨ Jargon adalah istilah yang hanya berlaku di lingkungan tertentu (instansi pemerintah, militer, atau LSM tertentu )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

==================| Mohon Memberikan Komentar yang Baik :) |==================