Paragraf (Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran
yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Alenia merupakan kumpulan
kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melainkan berhubungan
antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu
kalimat, dan juga bisa disebut dengan penuangan ide penulis melalui kalimat
atau kumpulan alimat yang satu dengan yang lain yang berkaitan dan hanya
memiliki suatu topic atau tema. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat.
Dalam paragraph terkandung satu unit pikiran yang didukung
oleh semua kalimat dalam kalimat tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat
utama atau kalimat topic, dan kalimat penjelas sampai kalimat penutup. Himpunan
kalimat ini saling berkaitan dalam satu rangkaian untuk membentuk suatu
gagasan.
Panjang pendeknya suatu paragraph akan ditentukan oleh
banyak sedikitnya gagasan pokok yang diungkapkan. Bila segi-seginya banyak,
memang layak kalau alenianya sedikit lebih panjang, tetapi seandainya sedikit
tentu cukup dengan beberapa kalimat saja.
B. Struktur/Jenis-Jenis Paragraf (Alinea)
Deduktif
Struktur paragraph yang bersifat deduktif ini dimulai oleh
kalimat inti, kemudian diikuti uraian, penjelasan argumentasi, dan sebagainya.
Dimulai dengan pernyataan (yang tentunya brsifat umum), kemudian
kalimat-kalimat berikutnya berusaha membuktikan pernyataan tadi dengan
menyebutkan hal-hal khusus, atau detail-detail seperlunya.
Induktif
Struktur paragraph yang bersifat induktif adalah kebalikan
dari pola yang bersifat deduktif. Pola ini tidak dimulai dengan kalimat inti,
dimulai dengan menyebutkan hal-hal khusus atau uraian yang merupakan anak
tangga untuk mengantarkan pembaca kepada gagasan pokok yang terdapat pada
kalimat inti di akhir alenia. Jadi anak-anak tangga itu disusuk untuk mencapai
klimaks.
Deduktif dan Induktif
Pola paragraph yang ketiga ini adalah gabungan dari dua pola
diatas (1, dan 2). Di sini, pada kalimat pertama (sebagai kalimat inti) gagasan
pokok telah dinyatakan; tetapi pada kalimat terakhir, kembali diulang sekali
gagasan pokok tersebut.
Deskriptif atau Naratif
Dalam pola ini, gagasan pokok tidak terbatas hanya dalam
satu kalimat saja. Inti persoalannya akan didapati pada hampir semua kalimat
pada paragraf tersebut. Kita harus membaca seluruh kalimat dalam paragraf itu,
baru dapat memahami gagasan yang hendak disampaikan oleh pengarangnya.
Jenis alinea dapat pula ditentukan berdasarkan cara kita
mengembangkan ide dan alat bantu yang digunakan untuk menjaga kesinambungan
pengungkapan ide atau keruntunan ide. Jenis alinea tersebut adalah :
a. Alinea definisi
b. Alinea contoh
c. Alinea perbandingan
d. Alinea anlogi
e. Alinea klimaks atau induktif
f. Alinea anti klimaks atau deduktif
g. Alinea campuran
h. Alinea sebab akibat
i. Alinea proses
j. Alinea deskriptif
Berikut ini diberikan contoh untuk setiap alinea.
a. Alinea/Paragraf Definisi
contoh :
Loyalitas pelanggan adalah suatu sikap dan prilaku seseorang
untuk tetap bertahan dalam membeli sesuatu pada took yang diyakininya sebagai
took yang dapat dipercaya,baik tentang harga maupun tentang kualitas
barag.Meskipun banyak took-toko baru yang bermunculan,ia tetap menjadi
pelanggan yang setia pada took itu betapapun gencarnya usaha pemasaran yang
dilakukan oleh perusahaan lain,keyakinannya tidak goyah terhadap took yang
dilangganiya.
Ide pokok pada alinea atau paragraf ini merupakan suatu
definisi yang terdapat pada bagian awal.Jadi, alinea ini merupakan alinea
definisi dan juga alinea deduktif.
b. Alinea contoh
contoh :
Perubahan telah terjadi pada industri tradisional.Berbagai
jenis peralatan produk baru seperti mesin potong, mesin pres, mesin bor, mesin
bubut mesin las kini telah meningkat kapasitasnya dengan berlipat ganda.
Kapasitas mesin potong pada industri modern telah banyak meningkat sebanyak
ribuan kalilipat selama 1900-an. Hal ini dimungkinkan karena telah ditemukannya
logam yang tetap keras meskipun dioprasikan dalam kecepatan sangat tinggi.
Disamping itu, telah tercipta pula mesin-mesin peralatan yang sangat kuat untuk
mendukung proses tersebut.
Ide pokok pada paragraph diatas dikembangkan dngan
menggunakan contoh.ide pokok terdapat pada bagia awal jadi alinea ini juga
merupakan alinea deduktif.
c. Alinea perbandingan
Contoh :
Tata cara kehidupan masyarakat primitif berbeda dengan
modern. Masyarakat primitive dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari bahan-bahan
yang tersedia dilingkungannya tanpa membelinya. Jika barang yang diperlukannya
tidak ada dilingkungannya,maka mereka dapat memperolehnya dari masyarakat tetangganya
dengan sistem barter (saling menukar barang). Alat-alat yang diperluka untuk
memenuhi kebutuhannya juga diperoleh dari lingkungannya, yaitu berupa batu,
tanah liat, atau pun dahan pohon yang diolah secara manual. Sedangkan
masyarakat modern memperoleh kebutuhannya dengan cara membeli barang atau
membayar jasa. Alat-alat yang diperlukan merupakan olahan dari pabrik yang juga
harus dibeli untuk memeperolehnya.
Ide pokok pada alinea ini terdapat pada bagian awal. Ide
diungkapkan secara perbandingan. Pada contoh diatas, ide yang dibandingkan
dengan cara memperoleh barang-barang, alat, dan jasa yang diperlukan dalam
kehidupan antara masyarakat primitif dan masyarakat modern.
d. Alinea analogi
Contoh :
Bahasa bukan merupakan tujuan dalam penulisan karangan
ilmiah.Bahsa hanya sebagai alat (komunikasi) agar gagasan ilmiah yang
diungkapakan dalam karangan tersebut dapat dipahami oleh pembaca dengan baik.
Oleh sebab itu,sebelum karangan itu sampai ketangan pembaca,penulis karang
tersebut harus memeriksa bahasa yang digunakannya, baik dari segi ketetapan
pemilihan kata dan istilah maupun dari segi gramatikal satuan-satuan struktur
bahasa, misalnyastuktur satuan kata, frasa klausa, kalimat, dan alinea atau
paragrafnda juga pemakaiaan ejaan dan tanda baca secara tepat. Jika terjadi
gangguan atau kerusakan pada unsure-unsur bahasa tersebut,besar kemungkinan
pembaca tidak dapatmemahami gagasabn ilmiah yang disampaikannya itu dengan
baik. Hal ini dapat diibaratkan dengan kendaraan yang digunakan untuk mencapai
tujuan perjalanan yang jauh. Sebelum berangakat,orang yang akan bepergian
dengan kendaraan tersebut harus memeriksa kondisi kendaraannya, baik yang
berkaitan dengan rem, versneling, roda, ban, bensin dan sebagainya.kalau perlu
orang itu harus membawa kendaraannya ke bengkel untuk diperiksa agar yang
bersangkutan selamat sampai ketempat tujuan.
Ide pokok pada paragraf atau alinea diatas terdapat pada
bagian awal. Jadi alinea ini termasuk alinea deduktif. Pengungkapan ide
dijelaskan dengan membandingkan ide pokok (bahasa sebagai alat) secara analogi
dengan menggunakan hal lain yang sama karakternya dengan bahasa sebagai alat
dalam penulisan karangan ilmiah,yaitu kendaraan (mobil) sebagai alat untuk
mencapai tempat tujuan dengan selamat.
e. Alinea Klimaks atau Induktif
Contoh :
Pendanaan bank diperoleh dari berbagai sumber,yaitu yang
bersumber dari pemilik bank,dari masyarakat penanam modal,dari masyarakat
sebagai nasabah.Setiap pihak menyandang dana mempunyai kepentingan dalam ropda
kegiatan aliran arus dana.Tidak ada di antara mereka yang mau dirugikandalam
kebijakan pelasanaan kegiatan tersebut.Masing-masing mengharapkan keuntungan
sesuai dengan ketentuan dan cara-cara yang lazim.Oleh sebab itu,majemen
perbankan yang sehat memegang peranan penting dalam pengelolaan dana yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, penghimpunan, penyaluran, serta pengendalian
dana sehingga tidak ada pihak yang dikecewakan.
Ide pokok pada alinea di atas terdapat pada bagian akhir
yang merupakan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang dikemukakan
sebelumnya (klimaks). Pengungkapan ide dijelaskan dengan hubungan sebab akibat.
f. Alinea Anti Klimaks atau Deduktif
Contoh :
Masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat adalah masalah
keuangan.Produksi barang dan jasa melimpah-limpah ditawarkan kepada
masyarakat,sedangkan kemampuan masyarakat untuk membeli dan memperolehnya
sangat terbatas.Penghasilan mereka rata-rata jauh lebih rendah daripada
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok.Oleh sebab itu,mereka tidak bisa
memperoleh semua barang dan jasa yang diperlukan.
Ide pokok pada alinea diatas terdapat pada bagian awal.Jadi
alinea ini termasuk alinea deduktif. Ide dikembangkan dengan hubungan
sebab-akibat.Kalimat ketiga menyatakan adanya penyebab masalah ekonomi. Kalimat
terakhir mengandung ide yang menyatakan akibat dari pernyataan pada kalimat
ketiga.Hal ini dipertegas pula oleh adanya ungkapan penghubung oleh sebab itu
sebagai penanda adanya hubungan kolerasi secara eksplisit.
g. Alinea Campuran
Contoh :
Koperasi merupakan badan usaha yang mengutamakan
kesejahteraan ekonomi anggotanya.Mencari keuntungan besar tidak menjadi tujuan
utamanya.Modalnya dikumpulkan dari anggotanya.Kegiatan usahanya juga dilakukan
oleh anggotanya.Keuntungan yang diperoleh badab usaha ini juga diperuntukan
bagi anggotanya.Oleh sebab itu,bila usaha ini dilakuka dengan baik dan
jujur,koperasi ini betul-betul dapat mensejahterakan keadaan ekonoi anggotanya.
Ide pokok alinea terdapat pada kalimat awal dan akhir.
Jadi,alinea ini merupakan alinea campuran alinea deduktif dan induktif yang
disingkat dengan sebutan alinea camouran. Ide pada kalimat akhir alinea ini
merupakan penegasan bterhadap ide yang diungkapkan pada kalimat awal.Jadi,ide
pokok pada alinea ini tetap satu. Kaitan ide antarkalimat yang membentuk alinea
ii dinyatakan secara eksplisit, yaitu dengan menggunakan akhiran (-nya) yang
mengacu pada koperasi sebagai suatu badanusaha.
h. Alinea Sebab Akibat
Lihat contoh (f) di atas.
i. Alinea Proses
Contoh :
Sebagai suatu fungsi penyediaan jasa,akuntansi merupakan
sumber informasi keuangan yang bersifat kuantitatif kepada berbagai pihak yang
berkepentingan.Sebagai suatu system informasi,petugas akuntansi (akuntan)
melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data keuangan perusahaan.Perusahaan
harus selalu mengikuti perkembangan data akuntansi sehari-hari.Hari ini perlu
dilakukan sbagi pedoman untuk membuat keputusan ekonomis.
j. Alinea Deskriptif
Suatu lembah dikelilingi tebing terjal yang ditumbuhi oleh
berbagai jenis pepohonan.beberapa ekor kera bermain sambil berlompatan di
antara batang pohon.Di tengah lembah terdapat sebuah sungai yang airnya jernih
dan sejuk.Sungai itu tidak terlalu dalam.beberapa orang remaja berjingkrak
menyrbrangi sungai sambil bergurau.Di pinggir sungai juga banyak remaja
berjalan-jalan dan ada juga yang sedang mengabadikan pemandangan alam yang
indah itu dengan kameranya.Sebagian ada yang duduk di bawah naungan pohon yang
rindang sambil bercengkrama.Udara di lembah itui sangat sejuk.Sungguh suatu
pemandangan yang indah dengan suasana yang menyenangkan.
Ide pada alinea di atas dikembangkan secara deskriptif.Tidak
ada salah satu kalimat yang mengandung ide pokok.Walaupun secara eksplisit
tidak dinyatakan ide pokoknya pada alinea ini,pembaca alinea ini dapat
mengetahui ide pokoknya adalah suatu lokasi pariwisata yang sangat indah yang
sering dikunjungi oleh para remaja pada waktu hari libur.Jadi,ide pokok pada
alinea deskriptif tetap ada,hanya tidak dinyatakan secara eksplisit.Ide pokok dapat
diketahui pembaca dengan cara menarik kesimpulan dari pernyataan-pernyataan
yang diungkapkan pada alinea ini.
C. Unsur-unsur alinea
Alinea adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas
seperangkat kalimat yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk
menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca.Supaya pikiran
tersebut dapat diterima oleh pembaca,alinea harus tersusun secara
logis-sistematis.Alat bantu untuk menciptakan susunan logis-sistematis itu
adalah unsur-unsur penyusun alinea,seperti transisi (transition),kalimat topik
(topic sentence),kalimat pengembang (development sentence),dan kalimat penegas
(punch-line).
Keempat unsur penyusun alinea tersebut,terkadang muncul
secara bersamaan,terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea.
1. Alinea yang Memiliki Empat Unsur
Susunan alinea jenis ini terdiri atas :
a. Tarnsisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
b. Kalimat topik;
c. Kalimat pengembang;
d. Kalimat penegas.
2. Alinea yang Memiliki Tiga Unsur
Alinea jenis ini terdiri atas :
a. Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
b. Kalimat topik;
c. Kalimaat pengembang.
3. Alinea yang Memiliki Dua Unsur
Alinea jenis ini terdiri atas :
a. Kalimat topik;
b. Kalimat pengembang.
D. Tujuan Pembentukan Alinea
Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu
tema dari tema yang lain. Oleh sebab itu alinea hanya boleh mengan dung suatu
tema, bila terdapat dua tema, maka dipecahkan menjadi dua alinea.
Memisahkan dan menegaskan perkataan secara wajar dan formal,
untuk memungkinkan kita berhenti lebih lama daripada perhatian pada akhir
kalimat. Dengan perhentian yang lrbih lama ini, konsentrasi terhadap tema
alinea lebih terarah.
E. Syarat-Syarat Pembentukan Alinea
Seperti halnya kalimat, sebuah alinea juga harus memenuhi
syarat tertentu. Alinea yang baik dan efektif harus memenuhi ketiga syarat
berikut:
1) Kesatuan, maksudnya semua kalimat yang membina alinea itu
secara bersama-sama menyatakan satu hal suatu hal tertentu.
2) Koherensi (kekompakan hubungan antara sebuah kalimat
dengan kalimat yang lain yang membentuk alinea itu).
3) Perkembangan alinea (perkembangan alinea adalah
penyusunan/ perician daripada gagasan-gagasan yang membina alinea-alinea itu).
F. Perkembangan Alinea
Perkembangan dan pengembangan alinea mencakup dua persoalan
utama yaitu,
1. Kemampuan merinci secara maksimal gagasan utama alinea ke
dalam gagasan-gagasan bawahan.
2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam
suatu urutan yang teratur.
Adapun metode pengembangan alinea antara lain :
a. Klimaks Dan Anti Klimaks
Perkembanagn gagasan dalam sebuah alinea dapat disusun
dengan mempergunakan dasar klimaks, yaitu gagasan utama yang mula-mula
diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah
kedudukannya. Berangsur-angsur dengan gagasan lain hingga ke gagasan yang
paling tinggi kedudukannya. Dengan kata lain, gagasan-gagasan bawahan disusun
dengan sekian macam sehingga tiap gagasan yang berikut lebih tinggi kepentingannya
dari gagasan sebelumnya.
Variasi dari klimaks adalah antiklimaks yaitu, penulis
memulai dari gagasan yang dianggap paling tinggi kedudukannya kemudian
perlahan-lahan menurun melalui gagasan yang lebih rendah dan semakin rendah.
b. Sudut Pandangan
Yang dimaksud sudut pandangan adalah tempat dimana seorang
pengarang melihat sesuatu. Tapi, sudut pandang pandangan tidak diartikan
sebagai penglihatan atas suatu barang dari atas atau dari bawah. Tetapi,
bagaimana kita melihat barang itu dengan mengambil suatu posisi tertentu.
Bagaimana seseorang menggambarkan isi sebuah ruang? Pertama-tama ia harus
mengambil sebuah posisi tertentu, kemudian secara perlahan-lahan berurutan
menggambarkan barang demi barang yang terdapat dalam ruangan tersebut, dimulai
dari yang paling dekat berangsur-angsur kebelakang. Sebab itu, urutan ini juga
disebut urutan ruang-ruang. Sudut pandangan atau point of view ini mempunya dua
pengertian,
1. Sudut pandangan ini mencakup apakah sersoalan yang sedang
dibahas dilihat dari sudut pandangan orang pertama (saya, kami, kita) atau
orang ke dua (engkau, kamu, saudara) atau juga bentuk tak berorang—bentuk sudut
pandangan ini sama sekali tidak ada hubungan dengan dasar pengembangan sebuah
alinea. Tetapi, mencangkup konsistensi sudut pandangan dari seluruh uraian.
2. Mencakup pengertian bagaimana pandangan atau anggapan
penulis terhadap subjek yang telah digarapnya itu. Sudut pandang ini membuat
pengarangnya memilih nada tertentu, kata-kata dan frase tertentu. Membentuk
bahan mental menjadi suatu karangan, ia membantu merumuskan meksud penulis dan
membatasi pokok yang akan digarapnya.
c. Perbandingan Dan Pertentangan
Yaitu suatu cara dimana pengarang menunjukkan kesamaan /
perbedaan antara dua orang bjek atau gagasan dengan bertolak dari segi-segi
tertentu. Kita dapat membandingkan misalnya dua tokoh pendidikan, bagaimana
politik pendidikan yang dijalankannya dengan memperhatikan pola segi-segi lain
untuk menerangkan gagasan sentral itu. Maksudnya untuk sampai kepada suatu
penilain yang relatif mengenai ke dua tokoh tersebut. Segi-segi perbandingan
dan pertentangan harus disusun sekian macam sehingga kita dapat sampai kepada
gagasan sentralnya.
d. Analogi
Bila perbandingan dipertentangan memberi sejumlah
ketidaksamaan dan perbedaan antar 2 hal, maka analogi merupakan perbandingan
yang sistematis dari 2 hal yang berbeda tetapi dengan memperlihatkan kesamaan
segi/ fungsi dari kedua hal tadi sebagai menunjukkan kesamaan-kesamaan antara 2
barang/ hal yang berlainan kelasnya. Bila seorang mengatakan: Awan dari ledakan
bom atom itu, membentuk sebuah cendawan raksasa, maka perbandingan antara awan
ledakan atom dan cendawan. Merupakan sebuah analogi sebab kedua hal itu sangat
bebeda kelasnya, keduali kesamaan bentuknya.
e. Contoh
Sebuah gagasan yang terlalu umum sifatnya, atau
generalisasi-generalisasi memerlukan ilustrasi-ilustrasi yang konkret sehingga
daapt difahami oleh pmebaca. Untuk ilustrasi terhadap gagasan-gagasan atau
pendapat yang umum itu maka sering dipergunakan contoh-contoh yang konkret,
yang mengambil tempat dalam sbuah alinea, tetapi harus diingat bahwa sebuah
contoh sama sekali tidak berfungsi untuk membuktikan pendapat seseorang. Tetapi
dipakai sekedar untuk menjelaskan maksud penulis dan hal ini
pengalaman-pengalaman pribadi merupakan bahan yang paling efektif untuk setiap
pengarang.
f. Proses
Sebuah dasar lain yang dapat juga dipergunakan untuk menjaga
agar perkembangan sebuah alinea dapat disusun secara teratur adalah proses.
Proses merupakan suatu urutan dari suatu kejadian/ peristiwa.
Dalam menyusun sebuah proses diperlukan hal-hal sebagai
berikut:
- Penulis harus mengetahui perincian-perincian secara
menyeluruh
- Penulis harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap
kejadiannya, bila tahap-tahap kejadian ini berlangsung dalam waktu-waktu yang
berlainan, maka penulis harus memisahkan dan mengurutkannya secara kronologis
- Penulis harus menjelaskan tiap tahap dalam detail yang
cukup tegas sehingga pembacaan dapat melihat seluruh proses itu dengan
jelas.Sehigga proses itu menyangkut jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
bagaimana mengerjakan hal itu? Bagaimana bekerjanya? Bagaimana barang itu
disusun? Bagaimana hal itu terjadi?.
g. Sebab-Akibat
Perkembangan sebuah alinea dapat juga pula dinyatakan dengan
mempergunakan sebab-akibat sebagai dasar, dan hal ini sebab bisa bertindak
sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Tetapi
daapt juga dibalik akibat dijadikan gagasan utama sedangkan untuk memahami
sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciaanya.
Persoalannya sebab akibat sebenarnya sangat dekat
hubungannya dengan proses, bila proses itu dipecah-pecahkan untuk mencari
hubungan antara bagian-bagianya, maka proses itu dapat dinamakan proses kausal/
proses sebab akibat. Sebuah variasi dari sebab akibat ini adalah pemecahan
masalah, pemecahan maslah yang bertolak dari hubungan kausal, tetapi tidak berhenti
disitu saja, ia masih berjalan lebih lanjut menunjukkan jalan-jalan keluar
untuk menjauhkan sebab-sebab tersebut atau menjauhkan akibat yang dihasilkan
oleh sebab-sebab.
h. Umum-Khusus Dan Khusus-Umum
Kedua cara ini, yaitu umum-khusus dan khusus-umum cara ini
merupakan cara yang paling umum untuk mengembangkan gagasan-gagasan dalam
sebuah alinea secara teratu. Dalam hal yang pertama gagasan utamanya di
tempatkan pada awal alinwa, serta pengkhususan atau perincian-perincianya
terdapat dalam kalimat berikutnya, sebaliknya dalam hal yang kedua
mula-muladikemukakan perincianya, kemudian pada akhir alinea generalisasinya.
Jadi yang satu bersifat deduktif, sedangkan lainnya bersifat induktif.
Sebuah variasi dalam kedua jenis alinea itu adalah semacam
penggabungan. Yaitu pada awal alinea terdapat gagasan utamanya ( jadi bersifat
umum-khusus). Tetapi pada akhir alinea gagasan utama tadi diulang sekali lagi (
jadi bersifat khusus-umum ).
i. Klasifikasi
Yang dimaksud dengna klasifikasi adalah sebuah proses untuk
mengelompkkan barang-barang yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu.
Sebab itu klasifikasi bekerja kedua arah yang berlawanan.yaitu pertama,
mempersatukan satuan-satuan kedalam kelompok, dan kedua, memisahkan kesatuan
tadi dari kelompok yang lain. Dengan demikian klasifikasi mempunyai
persamaan-persamaan tertentu baik dengan pertentangan dan perbandingan maupun
dengan umum-khusus dan khusus-umum
j. Definisi luas
Yang dimaksud definisi dalam pembentukan sebuah alinea
adalah usaha pengarang untuk memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah
istilah atau hal. Disini kita tidak menghadapi hanya satu kalimat ( lihat
definisi dalam baggian tentang kalimat), tetapi suatu rangkaian kalimat yag membentuk
sebuah alinea. Malahan kadang-kadang untuk memberi pengertian yang bulat
tentang pengertian itu, satu alinea dianggap belum cukup, sehingga diperlukan
rangkaian dari pada alinea-alinea. Malahan dapat pulan dalam bentuk sebuah
buku. Namun prinsip-prinsip definisi tetap sama. Di sini kita lebih sering
menghadapi sebuah definisi luas daripada definisi formal biasa, atau definisi
dengan menerapkan etimmologi kata atau istilah tersebut.
Cara apapun yang dipergunakan untuk memperoloh kebulatan
alinwa, prinsip kesatuan ide, perpaduan ( koherensi ) dan perkembangan yang
baik tidak boleh dilanggar begitu saja. Pelanggaran atas prinsip-prinsip
tersebut mengakibatkan tergangunya konsentrasi atas ide sentralnya.
k. Perkembangan Dan Kepaduan Antar Alinea
Kesatuan-kesatuan yang kita sebut alinea ini tidak berdiri
sendiri, tetapi merupakan suatu unsur yang kecil dalam sebuah unit yang lebih
besar, entah berupa bab maupun untu yang berupa sebuah karangan yang lengkap.
Karena alinea merupakan unit yang lebih kecil, maka harus dijaga agar hubungan
antara alinwa yang satu dengan alinea yang lain, yang bersama-sama membentuk
unit yang lebih besar itu terjalin dengan baik.
Tiap tulisan yang baik selalu akan berlolak dari sebuah
tesis karya ilmiah. Tesis itulah yang dikembangkan dalam alinea-alinea yang
mempunyai pertaliann yang jelas, baik pertalian dalam perkembangan gagasan
maupun perpaduan alinea-alineanya. Karena hubungan yang jelas itulah pembaca
dapat mengikuti uraian itu dengan jelas dan mudah.
Seperti halnya dengan alinea, maka perpaduan antara alinea
dapat juga dijamin dengan cara-cara seperti yang telah digunakan dalam sebuah
alinea yaitu: repitisi yang dinamakan anafora. Anafora adalah perulangan kata
yang sama pada kalimat yang berurutan atau dalam hal ini juga pada awal alinea
yang berurutan. Disamping kata-kata kunci bisa dipergunakan kata ganti
Sumber :
Ambary, Drs. Abdullah. Tanpa Tahun.Intisari Tatabahasa
Indonesia, Untuk SMTP.Bandung : Djatnika Bandung.
Agustin, Risa, S.Pd. 2008. Pedoman Umum Ejaan yang
Disempurnakan. Surabaya : SERBA JAYA.
Yahya, islachuddin. 2007. Teknik penulisan karangan ilmiah.
Surabaya : surya jaya raya.
Tarigan,Djago. 2009. Membina Keterampilan Menulis Paragraf
dan Pengembangannya. Bandung : Angkasa.
Nazar,Noerzisri A. 2004. Bahasa Indonesia dalam Karangan
Ilmiah. Bandung : Humaniora Utama Press(HUP).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
==================| Mohon Memberikan Komentar yang Baik :) |==================