Translate

Senin, 23 Januari 2012

Modofikasi Bass

Memodifikasi sebuah alat musik sebenarnya sudah ada sejak dulu, dimanapun musisi itu berasal, maksudnya bagi sebagian musisi hal seperti ini sudah seperti hobby mereka. Jadi alasannya tidak selalu pada masalah dana yang belum mencukupi untuk membeli bass baru sesuai dengan yang diidamkan.
Modifikasi sendiri bisa bermacam-macam, mulai dari yang paling umum (hal ini paling banyak dilakukan) yaitu mengganti pick up, mengganti neck atau body (dengan bahan kayu yang berbeda termasuk model dan skala yang ikut berbeda pula), mengganti circuit, mengganti bridge dan string tunner, dan terakhir mengganti ukuran fret atau perubahan fretted/fretless.
A. Mengganti Pick Up
Ini yang paling sering dilakukan bass player, tujuannya ingin merubah karakter sound dari yang sebelumnya atau juga merubah pick up passive menjadi active. Karena adanya anggapan beda merk akan berbeda karakter sound-nya, dan beda jenis (seperti humbucker dan precision) akan beda karakter sound. Sebenarnya kedua-duanya benar hanya saja urut-urutan kalau mau di ukur kadar perbedaannya dari yang paling menonjol adalah jenis pick up humbucker, precison, atau yang model jazz bass, perbedaan karakter pick up ini disebabkan oleh banyak hal diantaranya adalah jenis magnet yang dipergunakan pick up tersebut. Dan untuk merk pasti ada sedikit perbedaan (biar tidak sama dengan merk lain) tapi pada dasarnya karakter tetap sesuai dengan skema atau komponen-komponen pada jenis-jenis pick up diatas.

B. Mengganti Neck dan Body
Ada juga yang ingin merubah sound bass dari body-nya, dalam artian merubah jenis kayunya dan bukan desainnya (model). Karena memang perbedaan kayu pada body lumayan ada pengaruhnya untuk sound yang dihasilkan. Umumnya jenis kayu-kayu yang jadi bahan untuk gitar adalah maple, mahogany, bubinga, koa, zebra wood, ash wood. Kayu-kayu ini terpilih karena resonansinya bagus untuk suara dan kuat tapi serat kayunya dinamis (tidak kaku). Jenis maple karakternya lebih bright (hi) dan biasanya untuk neck, ada juga bubinga yang lebih mid (halus) soundnya, dan boddy kebanyakan mahogany, ash, atau agatis.
Kalau ingin mengganti jumlah fret misalkan dari 20 ke 24 atau sebaliknya loe perhatikan pada skalanya, karena skala tersebut tersebut akan berpengaruh pada tension (ketegangan) senar dan juga picth dari tone di setiap fret. Skala ini biasanya di ukur dari nut sampai bridge (bagian terdalam) dan sebaiknya teman-teman konsultasi terlebih dahulu ke pembuat neck-nya. Karena masing-masing bass (merk) berbeda skala.

C. Mengganti Circuit
Mengganti circuit (knob-knob yang terdapat di body/ mesin di dalam bass) biasanya untuk merubah dari passive ke active circuit. Kalau merubah circuit passive menjadi active sebaiknya pick up tetap passive, ini untuk menghilangkan noise (daya berlebih) atau gain yang berlebihan.
Ada merk pick up yang menjual satu paket pick up jenis jazz bass ataupun precision yang sekalian dengan potensionya, tergantung anda maunya seperti apa. Circuit active berarti ada fasilitas EQ-nya, sedangkan passive belum ada EQ. Baik bass active ataupun passive itu sama saja, semua lebih kepada kebutuhan si musisi dan selera.

D. Mengganti Bridge Atau Tunner Machine
Untuk yang satu ini agak jarang terjadi, meskipun ada juga yang mencobanya. Jenis dan tipe bridge bermacam-macam, yang mendasar adalah perbedaan pada jenis mono rail atau standard. Untuk yang jenis standard loe2 semua sudah tahu, sedangkan untuk jenis mono rail (terpisah satu-satu dan tidak berpijak di lempengan yang sama) dimaksudkan agar getaran senar yang satu tidak merambat ke senar lainnya, dengan demikian sedikit meredam noise dan sound dari not tidak dikotori oleh senar lainnya. Untuk penggantian tunner machine tidak begitu pengaruh ke sound, ini biasanya untuk keawetan dan lebih ke model. Ada juga tunner machine yang memiliki fasilitas untuk mengunci senar agar tidak gampang lepas dari tunner machine seperti yang terdapat pada merk wilkinson. Bahkan ada juga yang terdapat fasilitas D-tunner/drop D pada tunner untuk senar E, fungsinya untuk menurunkan nada E turun 1 menjadi D. Tergantung anda membutuhkan yang mana. D-tunner juga ada pada bridge mono rail (senar E) seperti pada Ibanez SR 300 Prestige (Jepang).

E. Mengganti Ukuran Fret (Fretted ke Fretless)
Ukuran fret bisa dibilang memiliki pengaruh ke sound meskipun tidak secara langsung. Maksud disini perbedaan ukuran, ialah lebih pada kenyamanan tangan kiri dalam menciptakan not-not yang bagus (clarity). Mungkin di beberapa teknik bermain bass ukuran fret juga berpengaruh di dalam kenyamanan. Sedangkan perubahan fretted ke fretless atau sebaliknya juga ada pengaruh pada sound, kalau dari fretted ke fretless (fretless yaitu fretnya dihilangkan/tanpa fret) lebih mudah karena tanpa harus memikirkan skala tiap fret, tapi tidak semua jenis bass bagus dijadikan fretless, karena sound bass fretless itu khas dan spesifik. Dan untuk merubah fretless ke fretted lebih sulit di karenakan loe harus benar2 tepat pada skala tiap-tiap fret (dari fret 1 sampai seterusnya), salah didalam skala akan mengahasilkan sound atau not yang fals (sumbang) pada not yang terdapat di fret yang skalanya salah tersebut.

Selamat memodifikasi bass :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

==================| Mohon Memberikan Komentar yang Baik :) |==================